Selasa, 16 Agustus 2016

Sejarah Salatiga

Kota Salatiga, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 40 km sebelah selatan Kota Semarang, dan berada di jalan negara yang menghubungan Semarang-Surakarta. Salatiga terdiri atas 4 kecamatan, yakni Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Berada di lereng timur Gunung Merbabu, membuat kota ini berudara cukup sejuk.
1383245618973984768
Di kota ini terdapat Universitas Kristen Satya Wacana, salah satu universitas swasta ternama di Indonesia, yang pernah terkenal di tahun 80-an karena kekritisan para mahasiswa dan dosennya terhadap Pemerintah Orde Baru. Sekolah-sekolah menengah di Salatiga melalui Internet dihubungkan dalam Jaringan Pendidikan Salatiga. Adapun sekolah-sekolah menengah di Salatiga antara lain : SMA Negeri 1 Salatiga, SMA Negeri 2 Salatiga, SMA Negeri 3 Salatiga dan beberapa SMA swasta. Ada pula SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, SMK Negeri 3 Salatiga dan beberapa SMK swasta. Di Salatiga ada 10 SMP Negeri dan beberapa SMP swasta.
Sejarah Kabupaten Salatiga
Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkap asal-usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti maupun penelitian dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut Prasasti Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal-usul Kota Salatiga. Berdasarkan prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli 750 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga Nomor 15 Tahun 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga.

Prasasti Plumpungan
Prasasti Plumpungan, cikal bakal lahirnya Salatiga, tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170cm, lebar 10cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut Prasasti Plumpungan.
Berdasar prasasti di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, maka Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi, pada waktu itu Salatiga merupakan perdikan.
Perdikan artinya suatu daerah dalam wilayah kerajaan tertentu. Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak atau upeti karena daerah tersebut memiliki kekhususan tertentu, daerah tersebut harus digunakan sesuai dengan kekhususan yang dimiliki. Wilayah perdikan diberikan oleh Raja Bhanu meliputi Salatiga dan sekitarnya.
Menurut sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa Hampra. Pada zamannya, penetapan ketentuan Prasasti Plumpungan ini merupakan peristiwa yang sangat penting, khususnya bagi masyarakat di daerah Hampra. Penetapan prasasti merupakan titik tolak berdirinya daerah Hampra secara resmi sebagai daerah perdikan atau swantantra. Desa Hampra tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah administrasi Kota Salatiga. Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status sebagai daerah perdikan yang bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga sekarang ini.
Konon, para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti Plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha (penulis) disertai para pendeta (resi). Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti tersebut adalah seorang raja besar pada zamannya yang banyak memperhatikan nasib rakyatnya.
13832457251316951060
Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya.
Dengan demikian, pemberian tanah perdikan merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada raja. Untuk mengabadikan peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan Srir Astu Swasti Prajabhyah, yang artinya: “Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian”. Ditulis pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi.
Zaman kolonial

Salatiga pada masa kolonial tercatat sebagai tempat ditandatanganinya perjanjian antara Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said (kelak menjadi KGPAA Mangkunegara I) di satu pihak dan Kasunanan Surakarta dan VOC di pihak lain. Perjanjian ini menjadi dasar hukum berdirinya Kadipaten Mangkunegaran.

Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan status Kota Salatiga, berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266 Mulai 1 Juli 1917 didirikan Stadsgemeente Salatiga yang daerahnya terdiri dari 8 desa.
Karena dukungan faktor geografis, udara sejuk dan letak yang sangat strategis, maka Salatiga cukup dikenal keindahannya di masa penjajahan Belanda, bahkan sempat memperoleh julukan “Kota Salatiga yang Terindah di Jawa Tengah”.
Zaman kemerdekaan


Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga adalah bekas stadsgemeente yang dibentuk berdasarkan Staatsblad 1929 No. 393 yang kemudian dicabut dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.


KEUNIKAN SALATIGA




Sekarang saya akan bahas kota kecil nan indah di daerah jawa tengah... eng ing engg Salatiga yapp sesuai dengan judulnya. hehe 
Kota salatiga terletak di antara solo dan semarang tepat di tengah2nya, nah semisal sobat berkunjung ke semarang yang dari arah barat pasti ngelewatin deh itu kota salatiga. walau terbilang kecil kotanya karena cuman ada 5 kelurahan kalu gak salah sih..hehe belum sempet ngitung bokk.hahaa kota salatiga ini di kelilingi daerah-daerah wilayah kabupaten Semarang semisal kalo sobat ke salatiga dan itu jauh dari kotanya jangan di kira itu masih salatiga yaa ada kemungkinan kalo itu udah wilayah kabupaten semarang bukan salatiga lagi yang dipimpin walikota.
Nah sekarang sobat yang belum tau apa saja keunikan dan keunggulan dari kota salatiga Check it out. Mari kita bahassss

1. Disebut juga kota yang Sejuk



 Kenapa Sejuk karena kota salatiga ini sangat dekat dengan gunung non aktif merbabu bisa dilihat di gambar yaa.. selain gunung merbabu kota salatiga juga dekat dengan gunung Telo Moyo yang terletak di daerah Kopeng. Tentu sudah tidak terlalu banyak di jabarkan lagi kann kenapa kota Salatiga disebut kota yang sejuk.

2. Penduduk Mayoritas etnis tionghoa



Kenapa banyak etnis tionghoa di Salatiga seperti di Semarang yang banyak tionghoa. di salatiga juga begitu, jadi kalau sobat sobat datang ke salatiga jangan kaget yaa banyak cewek-cewek cantik tionghoa disana. hehe.

3. Selalu ditanya salah tiga.






Nah semisal sobat sabat disini mahasiswa/mahasiswi yang berasal dari salatiga yang kuliah di luar kota pasti gak asing lagi dengan pertanyaan seperti ini  "asalnya dari mana?" dan sobat menjawab "Salatiga" kemungkinan besar dia bertanya lagi "pasti salah tiga dan dapat 70" hehee seringkali aku dapat pertanyaan seperti itu tapi sobat bisa mengakalinya dengan menjawab seperti ini "dapet 97 pak kan soalnya ada 100" hahaaa. itu jawaban andalan ku saat ditanya asal daerah. Selamat mencobaaa....

4. Makanan khas Enting Enting  Gepuk 





Bila sobat disini pernah denger iklan "ting ting bukan permen ting ting bukan biskuit" nahh kalo itu kan sejenis permen rasa kacang yang empuk tapi bukan permen. hehee seperti itu pula rasa enting enting gepuk makanan khas salatiga. Tapi kalo enting enting gepuk yang asli itu kacangnya lebih terasa ya sobat dan pastinyaa enakk bangett.

Kuliner Salatiga

 
1. Keripik paru
Keripik Paru khas Salatiga (foto: disperindagsalatiga.blogspot.com)
Keripik Paru khas Salatiga (foto: disperindagsalatiga.blogspot.com)
Selain enting-enting gepuk, Keripik Paru juga merupakan oleh-oleh khas dari Kota Salatiga yang banyak diburu wisatawan. Keripik Paru mungkin bisa digolongkan ke dalam makanan kecil kelas premium karena harganya terbilang relatif mahal. Ini bisa dipahami karena bahan yang digunakan pun tidak sembarangan: paru sapi pilihan.
Bahan baku untuk Keripik Paru diperoleh dari sejumlah tempat pemotongan sapi di Kota Salatiga dan sekitarnya. Tiap produsen biasanya sudah memiliki pemasok bahan baku yang terpercaya. Mereka harus berhati-hati karena ada paru yang bersumber dari sapi glonggongan Sapi glonggongan adalah sapi yang sengaja diberi minum sebanyak mungkin sebelum disembelih agar bobotnya naik.
Paru sapi harus segar dan berkualitas baik, agar citarasa yang dihasilkan juga memuaskan. Paru yang bagus biasanya berwarna merah muda dan tidak berair. Untuk membuatnya, paru sapi direbus terlebih dahulu hingga matang. Setelah ditiriskan, paru diiris tipis-tipis agar terasa renyah saat dimakan. Ketebalan irisan paru harus diperhatikan untuk menjaga kerenyahannya.
Paru sapi tersebut kemudian digoreng  dengan lumuran tepung yang telah diberi bumbu. Beberapa produsen memilih menggunakan kayu bakar untuk menggoreng paru. Alasannya, selain bisa menghemat ongkos bahan bakar minyak juga karena bisa memberikan aroma wangi yang khas pada Keripik Paru.
Keripik Paru dalam kemasan besar (foto: salatigapost.blogspot.com)
Keripik Paru dalam kemasan besar (foto: salatigapost.blogspot.com)
Keripik Paru biasanya tersedia dalam dua pilihan kemasan: besar (per 1 kg) dan kecil  (per ¼ kg). Keripik Paru dalam kemasan besar tampilannya terlihat lebih menarik karena ukurannya yang besar dan potongan paru utuh. Sementara Keripik Paru kemasan kecil biasanya terbuat dari potongan-potongan kecil paru sapi yang dibalut tepung. Dari segi rasa nyaris tak ada bedanya, karena bumbu yang digunakan sama.
Pemasaran Keripik Paru ini sudah menjangkau banyak kota di luar Salatiga seperti Semarang, Yogyakarta, Bogor, Jakarta, dan Tangerang. Rasanya yang gurih dan renyah, membuat Keripik Paru ini cocok dijadikan lauk makan maupun kudapan di kala santai.
Keripik Paru bisa ditemukan dengan mudah di banyak toko oleh-oleh di Salatiga. Diantaranya di kompleks pertokoan Jalan Sukowati (arah ke alun-alun) dan toko oleh-oleh yang berjajar di sepanjang Jl. Jend. Sudirman arah kota. Selain itu anda juga bisa datang membeli langsung dari produsennya. Berikut ini adalah beberapa produsen Keripik Paru di Salatiga:

Keripik Paru BU PUR
Jl.Karang Rejo, (Mrican) Salatiga
Keripik Paru “MERAK”
M.Toha
Jl.Merak Klaseman,Salatiga
Keripik Paru “URIP”
Ny.Urip
Jl.Pungkursari,Salatiga
Keripik Paru “TOKO IJO”
Ny.Darmawan
JL.Sukowati 18,Salatiga
Keripik Paru “KIDANG MAS”
Wiyoto
Jl.Slamet 834,Salatiga
Keripik Paru “NOVA FOOD”
Ny.Triyanti
Jl.Abiyoso No.14, Salatiga
(0298) 316258
Keripik Paru “LOMBOK”
Sri Yuliati
Jl.Karang rejo 1,Salatiga
Keripik Paru “ANA MAS”
Hari Sentosa
Jl.Perum Argomulyo C15,Salatiga
Keripik Paru “JATI MURNI”
Eny Yuliastuti
Jl.Jagalan RT 14/05 Cebongan,Salatiga
Keripik Paru “TANI MAKMUR”
Jumeri
Jl.Sri Gunting 1A,Salatiga
Keripik Paru “MANGGALA PUTRI”
Sri Utarsih W
Salib Putih Kumpul Rejo,Salatiga
Keripik Paru “NURSITO”
Nursito
Jl.Karangrejo Gendongan,Salatiga
Keripik Paru “ASLI KLATEN”
Ny.Sumardi
Togaten Mangunsari,Salatiga
Keripik Paru “JITU MAJU”
Ny.Urip Widodo
Jl.Nanggulan 50 Salatiga
(0298)326612
Keripik Paru “ASIA PANGAN”
Jeri
Jl.Semeru Salatiga
Keripik Paru “UD.KENCANA”
Bambang Utoro
Dukuh Ngemplak RT 02/02,Salatiga
Keripik Paru “TIMBANGAN”
Wandi
Jl.Margosari II/16,Salatiga
Keripik Paru “ABON DAN DENDENG ABADI”
Budi Prabowo
Jl.Fatmawati 123/Jl.Diponegoro 170,Salatiga

2.Gula Kacang
Ampyang atau Gula Kacang (Foto: cikalgading.com)
Ampyang atau Gula Kacang (Foto: cikalgading.com)
Ampyang adalah satu jenis jajanan pasar tradisional yang terbuat dari bahan utama kacang tanah dan gula Jawa / gula merah. Karenanya Ampyang juga sering disebut Gula Kacang, satu nama yang sepenuhnya merepresentasikan komponen yang ada di dalamnya. Cara membuatnya cukup sederhana, kacang yang telah disangrai dimasukkan dalam cairan gula Jawa dan kemudian didiamkan hingga mengeras.
Ampyang berwarna cokelat kehitaman dan mempunyai rasa manis-gurih. Teksturnya agak keras, mirip cokelat batangan yang di dalamnya berisi kacang-kacangan. Rasanya tak banyak variasi, yang paling umum adalah rasa orisinal gula Jawa dan jahe.  Untuk memperkaya rasa, biasanya jahe turut ditambahkan dalam proses pembuatan Ampyang. Namun belakangan ada juga yang berinovasi membuat Ampyang rasa cokelat. Segelas teh hangat tanpa gula akan menjadi pendamping sempurna menikmati Ampyang. Rasa Ampyang yang manis akan diimbangi oleh teh kental yang wangi dan bercitarasa agak sepat (karena tanpa gula).
Ampyang berasal dari Jawa Tengah. Jika bertandang ke Salatiga, Solo, Semarang, atau Magelang anda bisa mendapati jajanan tradisional ini di banyak toko oleh-oleh. Bahkan di Salatiga, makanan jenis ini juga sering dijajakan pedagang asongan di bus-bus antar kota. Karena semakin populer dan jalur distribusi yang makin mudah, Ampyang kini juga bisa dijumpai di banyak kota lain di luar Jawa Tengah.
Tak perlu khawatir jika sulit menemukan penjual ampyang di daerah anda. Cara membuat Ampyang tidaklah terlalu sulit, bahannya pun sangat mudah didapat dan murah. Jika tertarik, anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Berikut adalah Resep Ampyang / Gula Kacang.
3.Gethuk Cassava Salatiga
Gethuk Cassava Salatiga
Gethuk Cassava Salatiga
Popularitas Gethuk Kethek di Salatiga tampaknya turut membawa berkah bagi usaha kuliner serupa. Sekarang mulai bermunculan produk gethuk yang tampilannya mirip dengan Gethuk Kethek, baik dari yang memiliki merek sendiri maupun yang dijual kemasan tanpa merek di pasar atau toko-toko kue. Salah satu merek gethuk Salatiga yang sedang naik daun adalah Gethuk Cassava. 
Dari segi rasa dan tampilan, Gethuk Cassava tak jauh beda dari Gethuk Kethek. Gethuk Cassava juga terbuat dari bahan singkong pilihan, kelapa parut, gula, garam, dan essence vanili untuk menambah citarasa dan aroma. Singkong dikukus dan ditumbuk halus bersama dengan bahan-bahan lainnya. Adonan gethuk lantas dicetak membentuk balok-balok kecil.
Kemasan dus kecil Gethuk Cassava
Kemasan dus kecil Gethuk Cassava
Gethuk Cassava diolah tanpa bahan pewarna sehingga  warna putihnya pun orisinal dari warna singkong. Tak ada tambahan bahan pengawet dalam gethuk. Akibatnya gethuk ini tak akan bisa bertahan lama di suhu ruang. Jika tak langsung habis dimakan,  gethuk lebih baik disimpan dalam kulkas agar lebih awet. Ini sesuai dengan saran yang tertulis pada kotak pembungkus. Dengan cara ini Gethuk Cassava bisa tahan lebih dari satu hari. Untuk menikmatinya, gethuk yang beku tinggal digoreng. Rasa gethuk goreng ini tak kalah nikmat dengan rasa orisinalnya. Renyah di luar, namun tetap lembut di dalam. Satu hal yang barangkali membedakan Gethuk Cassava dengan Gethuk Kethek adalah aroma dan rasa vanilinya yang  agak lebih kuat.
Dari segi pemasaran, Gethuk Cassava sebenarnya lebih inovatif. Di kala kompetitornya hanya mengandalkan penjualan di tempat, Gethuk Cassava sudah lebih aktif berpromosi di berbagai instansi maupun dari rumah ke rumah. Kemasannya lebih modern dengan menggunakan dus kecil bertuliskan nama produk, sementara yang lain masih berbungkus daun pisang. Satu dus kecil yang berisi 10 buah Gethuk Cassava dihargai Rp6.000,- (harga Juni 2013 dan bisa berubah sewaktu-waktu).
Keripik singkong presto produksi Cassava - Salatiga
Keripik singkong presto produksi Cassava – Salatiga (Foto: www.ya-aya.com)
Selain itu, pemilik Gethuk Cassava juga melakukan inovasi dengan turut memproduksi keripik singkong presto yang sekarang sudah mulai banyak digemari orang. Ukurannya lebih tebal daripada keripik singkong biasa, namun ketika digigit terasa empuk dan renyah. Keunggulan lainnya adalah keripik singkong ini tidak berminyak dan rasa gurihnya terasa lebih menonjol. Orang dari luar Kota Salatiga tak jarang memesan keripik singkong presto produksi Cassava ini dalam partai besar untuk dijual lagi maupun dikonsumsi sendiri.
Keberadaan Gethuk Cassava beserta singkong prestonya kini menjadi alternatif oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Salatiga. Penggemar gethuk khas Salatiga pun mendapat referensi tambahan sehingga tak perlu khawatir harus berebut atau antre lama di satu tempat untuk menikmatinya. Masing-masing punya selera sendiri, silakan anda pilih yang mana.
4.Rolade daun singkong
Rolade Daun Singkong yang sudah digoreng dengan balutan tepung
Rolade Daun Singkong yang sudah digoreng dengan balutan tepung
Pada umumnya rolade terbuat dari daging sapi/ ayam, namun di Salatiga ada satu jenis rolade unik yang menggunakan bahan dasar daun singkong. Daun singkong direbus hingga empuk kemudian digulung bersama tahu putih yang telah dihancurkan dan diberi bumbu antara lain bawang putih, garam, dan lada putih. Gulungan daun singkong ini kemudian dipotong-potong dan digoreng dengan balutan tepung atau telur. Tampilan dan bahannya sangat sederhana, tapi rasanya juara. Rolade Daun Singkong mungkin akan terkesan aneh bagi mereka yang baru melihat. Sebagian besar heran dan bertanya-tanya apakah daun singkong terasa enak kalau digoreng?  Tetapi setelah mencicipi biasanya rasa aneh itu akan segera beralih menjadi rasa takjub karena kelezatannya.
Potongan Rolade Daun Singkong yang siap untuk digoreng
Potongan Rolade Daun Singkong yang siap untuk digoreng
Rolade Daun Singkong seolah sudah menjadi camilan wajib bagi masyarakat setempat. Bahkan warga Salatiga di perantauan pun tak bisa sepenuhnya lepas dari kebiasaan menyantap rolade. Saat sedang rindu dengan makanan kampung halaman, mereka biasa membuat Rolade Daun Singkong sendiri di rumah. Apes bagi yang tidak bisa memasak, karena mereka terpaksa harus memendam hasrat menyantap rolade hingga pulang kampung nanti. Jika sulit menemukan daun singkong, sayuran lain seperti bayam dan selada air (sering juga disebut jembak) bisa menjadi alternatif yang cukup menarik. Jembak tumbuh di daerah aliran sungai yang airnya bersih. Teksturnya cukup padat dan rasanya cukup renyah. Varian rolade jembak ini bisa anda temukan di daerah Senjoyo, salah satu tempat wisata dan sumber mata air terkenal di Salatiga. Selepas berenang, rolade jembak yang hangat bisa menjadi penawar hawa dingin yang menyergap.
Apabila dibandingkan dengan makanan khas Salatiga lainnya seperti Enting-Enting Gepuk atau Gethuk Kethek, Rolade Daun Singkong memang memiliki tempat tersendiri di hati dan lidah orang Salatiga. Bukan hal yang aneh jika jajanan rakyat nan murah meriah ini dapat dengan mudah dijumpai di sejumlah pedagang gorengan pinggir jalan maupun di toko-toko kue tradisional. Penjual tenongan (pedagang kue keliling dengan wadah tabung besar yang terbuat dari aluminium) pun tak pernah alpa memasukkan Rolade Daun Singkong sebagai salah satu menu jualannya. Dari pagi hingga malam, ada saja tempat di Salatiga yang menjajakannya. Alangkah meruginya mereka yang mengunjungi Salatiga tanpa sempat mencicipi nikmatnya Rolade Daun Singkong. Selamat mencoba!
5.Nasi Goreng Babat Iso
Nasi Goreng Babat Iso "Mbak Yati" - Salatiga
Nasi Goreng Babat Iso “Mbak Yati” – Salatiga
Kuliner malam di Salatiga memang sangat didominasi oleh menu nasi goreng dan sejenisnya. Di sepanjang jalan, di gang-gang sempit, hingga di resto anda bisa dengan mudah menemukan aneka jenis nasi goreng, baik yang masih menggunakan racikan tradisional maupun yang sudah dimodernisasi. Namun ada dua jenis nasi goreng yang  paling umum dan menjadi favorit masyarakat setempat, yakni nasi goreng babat iso dan nasi goreng Jawa. Yang agak mengherankan, dari sekian banyak tempat yang menjajakan dua jenis nasi goreng tersebut, nyaris tak ada yang sepi pengunjung. Sepertinya tiap tempat memang telah memiliki pelanggan setia masing-masing.
Warung Nasi Goreng Mbak Yati termasuk salah satu tempat yang memiliki pelanggan fanatik cukup banyak. Menu andalannya tak lain adalah nasi goreng babat iso. Jika dibandingkan dengan tempat lain, Nasi Goreng Babat Iso Mbak Yati memiliki kekhasan tersendiri pada bumbunya. Disini nasi gorengnya terlihat sedikit basah, dengan citarasa dan aroma yang menyerupai kari. Berbeda dengan tempat lain yang umumnya menggunakan bumbu standar berupa bawang putih dan kecap manis. Barangkali karena bumbu yang berbeda ini pula, penggemar Nasi Goreng Mbak Yati lebih banyak dari kalangan anak muda. Lidah mereka mungkin lebih terbiasa dengan berbagai variasi rasa.
Porsi Nasi Goreng Babat Iso Mbak Yati bisa dibilang bersahaja, tidak berlebihan tapi juga tidak terlalu sedikit. Untuk ukuran porsi tersebut, potongan babat iso yang disertakan cukup melimpah. Babat isonya empuk dan tidak dipotong terlalu kecil agar masih terasa “gigitannya” ketika disantap. Satu hal yang paling menyenangkan dari Warung Nasi Goreng Mbak Yati adalah fleksibilitasnya. Disini anda bisa leluasa mengkreasikan menu pesanan.
Bagi yang menyukai pete, tersedia nasi goreng babat iso spesial pete. Masih kurang puas? Anda bisa meminta agar di nasi goreng tersebut ditambahkan telur ceplok/dadar. Jika sedang benar-benar lapar, anda bisa memesan nasi goreng porsi dobel atau memesan babat gongso dengan nasi putih porsi besar. Selain nasi goreng babat iso, menu babat gongso turut menjadi primadona di warung ini. Bagi yang tidak suka olahan babat iso, tersedia menu lain seperti nasi goreng ayam, nasi goreng telur, dan bakmi goreng.
Warung Nasi Goreng Mbak Yati terletak di Jl. Brigjen Sudiarto, Salatiga. Untuk menemukannya tak terlalu sulit: dari arah Lapangan Pancasila (alun-alun Kota Salatiga) ambil jalan yang menuju ke Pasar Sapi. Warungnya kecil, hanya berjarak beberapa meter dari pom bensin yang ada di jalan tersebut.
 6.Enting-enting gepuk
Enting-Enting Gepuk khas Salatiga (cikalgading.com)
Enting-Enting Gepuk adalah makanan kecil khas Salatiga yang terbuat dari bahan dasar kacang tanah. Kacang tanah yang telah dikupas disangrai terlebih dahulu. Kacang  yang telah dicampur dengan cairan gula kental (karamel) kemudian digepuk atau dipukul-pukul/ditumbuk hingga halus dan semua bahan benar-benar menyatu. Sebagian rumah produksi masih memakai alat tradisional berupa kayu sawo untuk menggepuk/menghaluskan kacang, tapi ada juga yang sudah menggunakan blender agar menghemat waktu dan tenaga. Yang pasti, proses penghalusannya harus dijaga betul supaya kacang tidak mengeluarkan minyak sehingga memebuatnya tidak tahan lama.
Tumbukan kacang dan gula kemudian dibentuk menjadi prisma segitiga dan dibungkus kecil-kecil dengan kertas khusus (semacam kertas minyak). Karena hanya mengandalkan bahan alami, Enting-Enting Gepuk tidak bisa bertahan lama seperti layaknya makanan kemasan modern yang banyak di pasaran. Biasanya kualitas Enting-Enting Gepuk masih terjaga hingga kurang lebih 6 bulan setelah proses pembuatan, dengan syarat tak boleh terpapar sinar matahari langsung secara terus-menerus.
Rasa Enting-Enting Gepuk dominan manis, dengan sedikit tendangan rasa gurih yang berasal dari kacang. Begitu dibuka bungkusnya, tekstur enting-enting terlihat padat membentuk satu prisma utuh. Namun ketika dimakan anda akan menemukan sensasi yang berbeda. Bangun prisma segitiga tersebut serta merta runtuh begitu digigit dan yang tersisa adalah remah-remah halus perpaduan gula dan kacang. Prisma tersebut hanya mengeras di bagian luarnya saja, sementara  dalamnya tetap rapuh.
Tingkers – varian baru Enting-Enting Gepuk Salatiga (kotasalatiga.com)
Enting-Enting Gepuk dijual dalam beberapa ukuran kemasan. Untuk kemasan kecil biasanya terdapat 10 biji Enting-Enting Gepuk. Sementara ukuran besarnya berisikan 5 kemasan kecil (masing-masing berisi 10 biji). Enting-Enting Gepuk kebanyakan diproduksi dalam skala industri rumah tangga dan masih dengan cara tradisional. Ada banyak produsen Enting-Enting Gepuk di Salatiga dan mereka memiliki ciri khas masing-masing. Salah satu yang terkenal adalah Enting- Enting Gepuk cap “Klenteng & 2 Holo”. Anda bahkan bisa bertandang ke tempat produksinya di Jl. Kali Bodri no. 37, Salatiga, untuk mengamati proses pembuatan sekaligus mencicipi enting-enting yang baru selesai dibuat. Tentu rasanya akan berkali lipat lebih nikmat karena masih fresh.
Tiap daerah pasti memiliki oleh-oleh khas yang menjadi identitas atau penanda kota tersebut. Demikian halnya Salatiga yang sangat identik dengan Enting-Enting Gepuknya yang khas. Meskipun pernah dibuat versi kemasan modernnya oleh salah satu produsen makanan besar di Indonesia, rasa tradisional Enting-Enting Gepuk Salatiga tetap tak tertandingi.  Berkunjung ke kota kecil di kaki Gunung Merbabu ini rasanya tak lengkap jika tak membeli Enting-Enting Gepuk sebagai oleh-oleh,  Tiap toko oleh-oleh di Salatiga pasti menjajakan Enting-Enting Gepuk ini, dengan merek yang beraneka ragam.
Berikut ini adalah beberapa produsen Enting-Enting Gepuk yang bisa anda jumpai di Salatiga:
Enting- Enting Gepuk “Klenteng & 2 Holo”
Jl. Kali Bodri no. 37, Salatiga, Telp (0298) 323841
Enting – Enting Gepuk “Arya Mas”
Jl. Abdul Amin I No.1 Pengilon, Salatiga. Telp. (0298 ) 325528
Enting – Enting Gepuk “Naga Mas”
Jl.Semeru 17, Salatiga
Enting – Enting Gepuk “Dua Naga”
Jl.Kemuning, Salatiga
Enting – Enting Gepuk “Dua Pohon Kelapa” (KIOS UJUNG)
Jl.Tirtoyoso 56/18 Nanggulan, Salatiga
7. Soto goto taman sari
Warung Soto Goto yang ngangeni ati di Taman Sari – Salatiga
Soto Goto Taman Sari, para penggemar kuliner zadul Salatiga pasti tidak asing lagi dengan soto yang satu ini. Selain Soto Esto, Soto Goto juga termasuk salah satu kuliner soto lawas yang cukup terkenal di Salatiga. Lokasi warung Soto Goto agak tersembunyi di belakang kompleks ruko Taman Sari, tepatnya di dekat pasar loak yang lebih dikenal dengan sebutan Shopping atau Shopping Centre. Kondisi warung yang sekarang terlihat lebih mentereng dan bersih daripada yang dulu.
Semangkuk Soto Goto
Soto Goto adalah soto daging sapi dengan kuah bening tanpa santan. Kuah kaldunya terasa mantap dan terlihat sedikit berminyak di permukaannya. Barangkali lapisan minyak tersebut berasal dari racikan bumbu dan  lemak dari daging sapi. Namun jika menginginkan kuah yang lebih bening, andapun bisa meminta agar lapisan minyak / lemak tidak disertakan dalam kuah soto. Isian sotonya sederhana saja, hanya terdiri dari nasi, tauge, potongan daging sapi, rajangan daun seledri, dan taburan bawang merah goreng di atasnya. Rasa sotonya bisa disetel lagi sesuai selera pribadi dengan menambahkan jeruk nipis, sambal, dan kecap yang tersedia di meja.
Beberapa pilihan lauk di Soto Goto
Soto Goto makin nikmat ketika disantap dengan lauk tempe goreng garing atau ati kepel yang juga menjadi ciri khas warung ini. Ati kepel sebenarnya adalah hati sapi yang dibentuk bola-bola (dikepal dengan tangan) berukuran cukup besar dan digoreng dengan balutan telur kocok, mirip perkedel kentang. Untuk penyajiannya ati kepel ini dipotong kecil-kecil dan ditaburi bawang merah goreng. Rasanya makin mantap jika diberi sedikit kecap di atasnya. Selain ati kepel, masih ada banyak pilihan lauk yang lain seperti: babat, iso, limpa, sate telur puyuh, sate usus ayam, tahu goreng, dll. Lauk jeroan biasanya dipotong-potong terlebih dulu dan disajikan dalam piring terpisah. Jangan lupakan juga kerupuk karak (kerupuk dari nasi) khas Salatiga. Orang Salatiga suka menyantap soto dengan menambahkan remukan karak di atasnya.



 

Senin, 15 Agustus 2016

Wisata di Salatiga

      1.    Kopeng
Desa ini berada di lereng Gunung Merbabu atau di ketinggian sekitar 1500-1700 mdpl (meter di atas permukaan laut). Karena berada di lereng gunung, sehingga desa Kopeng memiliki hawa yang sejuk dan dingin.

Untuk awal tahun 2010, Desa Kopeng ditetapkan sebagai Desa Vokasi di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Produk yang diunggulkan di Desa Vokasi Kopeng ini adalah sayuran organik, pembuatan berbagai kerajinan tangan khas, makanan khas, tanaman hias dll.
Kopeng merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Semarang. Ada beberapa objek wisata yang bisa anda kunjungi ketika berada di Kopeng. Antara lain: Taman Wisata Kopeng, Umbul Songo, Kalipancur, bahkan ada beberapa tempat menarik baru yang bisa anda kunjungi yakni Gardu Pandang Kopeng dan Pohon Harapan di dusun Cuntel.
Rute menuju ke Kopeng sangat mudah karena berada di jalur penghubung antara kota Salatiga dan kota Magelang. Perjalanan bisa dilalui menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Berikut rute menuju Kopeng:

Pemandangan Gunung Telomoyo dari Gardu Pandang Kopeng
Kendaraan pribadi via Salatiga:
  • Dari kota Salatiga - perempatan Pasar Sapi - arah Kopeng/Magelang langsung ikuti jalan raya.
  • Dari Semarang - via Jalan Lingkar Salatiga - perempatan Kumpul Rejo (Salib Putih) - ke kanan arah Kopeng/Magelang langsung ikuti jalan raya.
  • Dari Solo Raya -via Jalan Lingkar Salatiga - perempatan Kumpul Rejo (Salib Putih) - ke kiri arah Kopeng/Magelang langsung ikuti jalan raya.
Kendaraan pribadi via Magelang:
  • Dari Yogyakarta - pertigaan Canguk - ke kanan arah Kopeng/Salatiga langsung ikuti jalan raya.
  • Dari Semarang - pertigaan Canguk - ke kiri arah Kopeng/Salatiga langsung ikuti jalan raya.
Kendaraan umum via Salatiga:
  • Dari Semarang turun di Pasar Sapi Salatiga - ikut bus jurusan Salatiga-Magelang atau kendaraan kecil jurusan Salatiga-Kopeng.
  • Dari Solo Raya turun di Pasar Sapi Salatiga - ikut bus jurusan Salatiga-Magelang atau kendaraan kecil jurusan Salatiga-Kopeng.
Kendaraan umum via Magelang:
  • Dari Yogyakarta turun di terminal bus induk (Canguk) kota Magelang - ikut bus jurusan Magelang-Salatiga.
  • Dari Semarang turun di terminal bus induk (Canguk) kota Magelang - ikut bus urusan Magelang-Salatiga.




    2.      Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa

Didirikan
6 Oktober 1976
Lokasi
Jalan Stasiun 1, Ambarawa, Jawa Tengah, Indonesia
Jenis
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum.
Bangunan 


Museum kereta api Ambarawa dari depan
Letak
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Alamat
Jalan Stasiun Nomor 1 Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Kode pos
50611
Sejarah
Dibuka
Ditutup
Dibuka kembali
khusus untuk pengunjung wisata
Nama sebelumnya
Stasiun King William I
Elektrifikasi
Belum dielektrifikasi
Informasi lain
Operator
Singkatan stasiun



ABR
±474,40 m
Layanan
Khusus untuk Kereta wisata Ambarawa-Bedono dan Ambarawa-Tuntang, lori wisata Ambarawa-Tuntang
Pemesanan tiket
khusus untuk pewisata/wisatawan
Fasilitas
Tempat Parkir
Ya
Tata letak stasiun
Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa dibangun di atas tanah seluas 127.500 m². Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.
Stasiun ini awalnya menjadi titik pertemuan antara lebar sepur 1,435 mm (4 ft 8 12 in)ke arah Kedungjati dengan 1,067 mm (3 ft 6 in) ke arah Yogyakarta melalui Magelang. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya dibangun stasiun kereta api untuk mengakomodasi ukuran lebar sepur yang berbeda.
Museum kereta api Ambarawa kemudian didirikan pada tanggal 6 Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap yang kemudian berada pada masa pemanfaatan kembali ketika jalur rel 1.435 mm milik Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini merupakan museum terbuka yang terdapat pada kompleks stasiun.

Jalur Kereta Api

Rel kereta api dengan lebar rel 1.067 mm, menghubungkan stasiun Magelang dan stasiun Willem I (stasiun Ambarawa)
Rel 1.067 mm menuju Yogyakarta (disebut lintas 'selatan' meskipun sebenarnya membentang melewati selatan ke barat melalui Ambarawa) adalah sesuatu yang menarik karena rel bergigi antara Jambu dan Secang adalah satu-satunya yang masih beroperasi di Pulau Jawa. Jalur di luar Bedono ini ditutup pada awal tahun 1970 setelah rusak akibat gempa, serta kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya. Jalur dari Kedungjati (disebut lintas 'utara' karena tujuan akhirnya adalah Semarang, meskipun sebenarnya berjalan dari timur yang bermula dari Ambarawa) hanya mampu bertahan sampai pertengahan 1970-an, karena lalu lintas KA yang sangat sedikit, juga karena lebih cepat untuk bepergian dengan kendaraan bermotor menuju Semarang. Kehadiran jalur gigi berarti bahwa ada kemungkinan lalu lintas KA dari Semarang ke Yogyakarta tidak begitu padat.[3] Saat ini jalur kereta api ke Kedungjati hingga Semarang dan stasiun-stasiunnya sedang dibangun kembali. Diharapkan proyek ini bisa selesai pada tahun 2015 dan museum ini bisa melayani kereta api penumpang menuju ke Semarang maupun Jakarta setelah 40 tahun mati suri.

Wisata


Kereta wisata Ambarawa-Tuntang.


Kereta wisata Ambarawa-Bedono.


Lori wisata Ambarawa-Tuntang.
Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.
Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.
Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang. Harga sewa kereta Rp3.000.000[butuh rujukan].

Koleksi

Museum KA ini mengoleksi 21 lokomotif uap. Saat ini terdapat 3 lokomotif yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon antik, peralatan telegraf Morse, bel antik, dan beberapa perabotan antik.

Lokomotif B 2502, salah satu dari dua lokomotif kelas B 25 yang masih aktif

Lokomotif C 1507, dipajang di depan jalan masuk ke museum.

Lokomotif B 5112 sedang menjalani test run Ambarawa-Tuntang pp.

Beberapa lokomotif uap adalah 2 unit kelas B 25 (Esslingen 0-4-2RT) yaitu B 2502 dan B 2503 (2 dari 3 unit lokomotif yang tersisa; lokomotif ketiga, B 2501 dimonumenkan di Monumen Palagan Ambarawa). Dahulu, terdapat loko uap kelas E 10 (Esslingen 0-10-0RT), bernomor E 1060 yang semula dikirimkan ke Sumatera Barat pada tahun 1960 untuk menarik kereta api batubara, tetapi kemudian dibawa ke Jawa, dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C 1218 yang dihidupkan kembali pada tahun 2006 setelah lama disimpan di Cepu, kemudian direlokasi ke Ambarawa tahun 2002. Namun, lokomotif E 1060 dipulangkan kembali ke Sawahlunto sedangkan lokomotif C1218 dibawa ke Surakarta dijadikan kereta wisata Jaladara. Baru-baru ini museum mendapat tambahan lokomotif diesel hidrolik D 30023 yang berasal dari dipo lokomotif Cepu yang dipindah ke dipo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober 2010. Lokomotif uap B 5112 yang buatan pabrik Hanomag, telah berhasil dihidupkan kembali setelah 30 tahun mati.
Museum Ambarawa juga mempunyai beberapa koleksi baru seperti kereta kayu CR dari Madura, kereta kayu dari Kebonpolo, Magelang, NR kayu dari Balai Yasa Yogyakarta, gerbong GR dari Balai Yasa Manggarai, serta lokomotif diesel CC 20015 dan lokomotif DD 5512, yang dahulu berbasis di Stasiun Cirebon dan Stasiun Jatibarang.

3.      Monumen Palagan Ambarawa

Monumen Palagan Ambarawa adalah sebuah monumen yang terdapat di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Monumen ini merupakan simbol untuk mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12 Desember - 15 Desember 1945 Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, di mana kini diperingati sebagai Hari Infanteri.
Monumen Palagan Ambarawa dibangun pada tahun 1973 dan diresmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto. Gambaran singkat sejarah pertempuran bisa dilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen Palagan Ambarawa.
Di monumen ini Anda dapat menemukan peninggalan pemerintahan Jepang dan Belanda. Anda dapat melihat seragam para tentara Jepang dan Belanda, senjata perang, seragam tentara Indonesia, dan barang bersejarah lain. Untuk ukuran yang agak besar, Anda dapat menemukan beberapa tank kuno, kendaraa angkut personil dan meriam yang digunakan dalam pertempuran tersebut. Yang paling menarik adalah Anda dapat menemukan pesawat Mustang Belanda yang berhasil ditembak jatuh ke dalam Rawa Pening

4.      Umbul sidomukti, kawasan wisata alam


Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.

Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.
Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian.
Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.
Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus.
Keindahan pesona alam Kawasan wisata umbul Sidomukti memang mempesona, untuk jalan jalan keluarga maupun corporate event bisa menjadi salah satu tujuan.

5.      Objek Wisata Danau Rawa Pening Semarang

Rawa Pening yang berarti rawa yang bening merupakan objek wisata danau yang berlokasi di pinggir kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jika anda merencanakan liburan bersama keluarga maka jangan segan-segan untuk datang ke Rawa Pening yang memiliki pemandangan danau yang begitu menarik dan sedap dipandang mata.
Penduduk lokal memiliki cerita sendiri mengenai objek wisata tersebut. Legenda Rawa Pening, asal rawa ini adalah dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klithing yang tidak diterima oleh penduduk di mana dia tinggal. Bekas cabuta lidi tersebut akhirnya mengeluarkan muntahan air yang mengalir dan membentuk Rawa Pening. Sayangnya, rawa ini mulai sedikit tidak terawat dan banyak ditumbuhi oleh tanaman enceng gondok. Hal ini jika tidak dibereskan maka bisa menyebabkan pendangkalan danau yang ada di rawa tersebut. Untungnya, objek wisata ini masih didatangi oleh para wisatawan lokal dan tentunya pemandangannya juga masih sangat indah.

Pesona Keindahan Objek Wisata Danau Rawa Pening




Jangan lupa untuk membawa kamera anda dan menikmati serunya berfoto ria bersama keluarga dengan latar belakang danau Rawa Pening Semarang. Tidak hanya itu, di danau ini anda bisa memancing dan menangkap berbagai jenis ikan yang nantinya bisa dinikmati. Untuk berkeliling danau bisa menyewa perahu yang sudah disediakan sebagai fasilitas untuk para pengunjung. Di danau ini juga masih banyak nelayan-nelayan yang pergi memancing.
Jika anda datang pada saat sore hari maka nikmatilah keindahan matahari terbenam yang bisa dilihat dari Desa Kesongo. Untuk sampai ke Desa Kesongo maka anda harus berjalan sedikit melewati pematang-pematang sampah. Namun, kelelahan anda akan terbayar ketika dapat menikmati matahari terbenam yang cocok untuk diabadikan dengan lensa kamera anda. Sebaliknya, jika anda ingin memburu pemandangan matahari terbit maka datanglah ke Bukit Cinta yang letaknya hanya berada di sisi wilayah objek wisata Rawa Pening. Di bukit ini juga terdapat banyak anak-anak muda yang sedang memadu kasih. Untuk masuk ke dalam Bukit Cinta yang ada di lokasi danau Rawa Pening pengunjung hanya perlu membayar uang masuk dengan harga yang sangat murah.
     6.      Bukit Cinta Rawa Pening, Pesona dan Mitos dibaliknya
Ada pepatah mengatakan “Banyak Jalan Menuju Kota Semarang ~ Slam 2015”. Nah berarti ada banyak cara juga untuk menikmati pesona Rawa Pening bukan? Salah satu caranya bisa menikmati dari Goa Rong View, dimana kamu hanya bisa menatap dan menikmatinya dari kejauhan tanpa bisa menyentuhnya. Lalu dari tengah Jalur Kereta Api desa Sumurup, kamu bisa merapat dan menyatu dengan para nelayan tambak untuk menyelaminya. Satu lagi yang sangat pas bagi Ezytravelers bila ingin menikmatinya bersama keluarga, yaitu Bukit Cinta Rawa Pening yang terleak di Kota Ambarawa Kab. Semarang. sekitar 1 jam dari Pusat kota Semarang.
Rawa pening dengan luas 2.670 hektar ini bagaikan magnet bagi apra penikmat fotografi, daya tariknya mampu membuat orang untuk datang kembali lagi dan lagi. Termasuk saya hehehe… entah sudah berapa kali saya menyambangi kubangan air raksasa ini.

Ada sebuah legenda tentang Rawa Pening. Sudah pada tahu tentang Legenda Baru Klinting? yaitu cerita tentang sebuah mata air yang muncul dari bekas cabutan lidi seorang anak jelmaan ular naga, hingga menimbulkan banjir dan menenggelamkan desa, kemudian membentuk rawa yang cantik yang sekarang kita kenal dengan Rawa Pening.
Bicara soal mitos, Bukit Cinta dengan luas hanya 2 hektar ini juga memiliki mitos. Bila jika pasangan bukan muhrim datang kesana (pacaran), makan hubungan mereka akan putus. Akan tetapi ini cuma mitos, percaya tidak percaya saja sih. Namun beberapa orang telah membuktikan mitos tersebut dengan membawa pasangan masing-masing, mereka malah berlanjut ke pelaminan dan beraanak pinak. Jadi, jangan takut untuk ke Bukit Cinta.

Gerbang Bukit Cinta, dijaga oleh 2 patung gempal bersenjatakan Gada
Belum lama ini bukit cinta melakukan banyak renovasi, terutama di bagian wajah yaitu depan gerbang. Mengikuti trend yang ada, maka dibuatlah kata sambutan berupa tulisan besar “BUKIT CINTA RAWA PENING” berwarna putih kekuningan di sisi kanan dan Gerbang masuk yang sangat bersar bertuliskan “SELAMAT DATANG DI BUKIT CINTA RAWA PENING”.

Loket Tiket Masuk berbentuk kepala ular naga dengan mulut menganga lebar
Loket, tempat loket ini juga menarik, berupa ular naga raksasa dengan mulut menganga berasa ingin memakan para tamu menjadi salah satu ikon dari Bukit Cinta. Harga tiket masuknya ketika hari biasa adalah Rp 6.000 per orang, sedangkan untuk hari libur sebesar  Rp.7.500/orang. Cukup mahal menurut saya.

Gazebo, Kadang digunakan event tahunan untuk Lomba Kicau Burung
Halaman dan taman. Masuk ke atas setelah menaiki tangga, kita sudah disambut dengan pepohonan pinus yang menjulang tinggi seperti payung meneduhkan taman. Di tengahnya terdapat sebuah bangunan seperti aula yang belum rampung dikerjakan, kadang digunakan oleh para pecinta burung untuk lomba kicau burung. Biasanya lomba ini di gelar pada pertengahan tahun antara bulan Mei sampai Juli.

Salah satu Kursi Berpasagan, duduk manis sambil menikmati suasana
Kursi Taman.  Banyak tempat duduk yang disediakan seperti foto di atas, salah satu kursi taman yang berada di  tengah bukit bisa cukup untuk  3 orang. kursi yang lainnya berupa kuris yang terbuat dari semen dan beton berada di sekeliling dan pinggi taman.

Wahana bermain, 2 gadis saling curhat dan selife di ayunan berpasangan
Wahana Bermain. Bagi yang sudah berkeluarga dan membawa anak anak, di bagian utara juga ada wahana bermain untuk anak seperti ayunan, jungkat jungkit, putar. Kemarin saya piknik asyik berasama teman teman, membawa bekal makanan dalam rantang, gelar tikar dan dimakan bersama di bawah rindangnya pepohonan pinus. Bila kamu tidak membawa makanan sendiri, di sekitar dan di dalam taman ada warung penduduk yang cukup bersih yang menawarkan makanan dan minuman. Ada juga jajan khas Banyubiru berupa kripik belut.

Pemandanan dari Tengah Rawa Pening, Nampak gundukan Bukit Cinta dengan Background Gunung Merbabu, Telomoyo dan Perbukitan Gajah Mungkur
Perahu. Nah, point paling asyik adalah kita bisa menjelajah sampai ke tengah rawa dengan menyewa perahu bermotor seharga Rp.30.000 per setengah jam (biasanya kita diajak berputar selama 1 jam). maksimal penumpang 6 orang. Kita akan diajak berputar membelah enceng gondok menuju tambak ikan. Pemandangan dari tengah rawa sungguh menarik, terutama ketika moment matahari terbit dan tenggelam. Warna warna yang muncul sungguh memanjakan mata dan hati.
Jadi sebagai penutup, jangan khawatir tentang mitos yang beredar. cukup datang dan nikmati saja rawa pening dari sisi yang berbeda, yaitu sisi Bukit Cinta.
     7.      Obyek Wisata Atlantic Dreamland Salatiga 
Kota Salatiga mungkin belum sepopuler kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Namun begitu Kota Salatiga bisa menjadi salah satu tujuan tempat wisata yang layak anda kunjungi di Jawa Tengah, karena terdapat beberapa obyek wisata yang menarik yang terdapat di Kota Salatiga dan sekitarnya. Dan salah satu obyek wisata di Salatiga yang cukup populer adalah Atlantic Dreamland Salatiga, yang juga akan kami ulas pada tulisan kali ini.
Atlantic Dreamland Salatiga merupakan sebuah obyek wisata keluarga yang menawarkan berbagai wahana permainan yang sangat menyenangkan. Tempat wisata tersebut sangat cocok untuk anda kunjungi bersama anak-anak anda dikala liburan karena terdapat cukup banyak wahana permainan yang dapat dinikmati di area seluar kurang lebih 3,5 hektar tersebut. Terletak di jalan negara yang menghubungkan Kota Semarang-Surakarta, membuat akses ke tempat tersebut cukup mudah dijangkau.

Alamat Atlantic Dreamland Salatiga tepatnya berada di Jl. Seokarno Hatta No. 303, Ise-Isep, Salatiga, Jawa Tengah. Anda yang dari Semarang dan sekitarnya ataupun dari kota Surakarta dan sekitarnya bisa naik bus jurusan Semarang-Solo yang cukup mudah ditemukan setiap saat karena jumlah armada bus yang juga cukup banyak. Atau bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi, rasanya juga tidak akan sulit untuk menemukan tempat wisata tersebut karena letaknya persisi di pinggir jalan, dan tidak jauh dari terminal bus Tingkir, Salatiga.

Flying Fox Atlantic Dreamland Salatiga

Pada saat tulisan ini dibuat, terdapat 19 wahana permainan yang dapat anda nikmati di Atlantic Dreamland Salatiga, yakni: kolam renang, water boom, water toys, bom-bom car, softplay, flying fox, circular track, mini coaster, carousel, balon loncat, water roller, theater 4D, ATV, kuda pony, battery car, becak mini, pirates ship, mini train, dan otoped. Dan untuk menikmati itu semua, cukup membeli tiket terusan seharga Rp55.000,- sudah termasuk dengan tiket masuk ke Atlantic Dreamland Salatiga.


Bagi anda yang tidak ingin menggunakan tiket terusan, anda cukup membeli tiket masuk seharga Rp5.000,- dan jika ingin menikmati beberapa wahana didalamnya bisa membeli tiket lagi nantinya, yang harganya bervariasi antara Rp7.500 sampai dengan Rp20.000,-. Bagi yang tidak membawa bekal makanan dari rumah, tidak perlu khawatir karena tersedia juga paket menu makan siang degan harga Rp12.500,- dan Rp15.000,- yang didalamanya terdapat cukup banyak pilihan menu.


Kolam renang/waterpark merupakan salah satu wahana yang paling banyak diminati di tempat wisata tersebut baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Seperti pada kolam renang/waterpark pada umumnya, terdapat beberapa papan seluncur air yang dapat dinikmati disana. Hal tersebut tentu akan semakin membuat anak-anak semakin senang dan betah berlama-lama menikmati permainan tersebut. Dan wahana waterpark ini rasanya akan lebih cocok lagi anda nikmati setelah mencoba wahana-wahana lainnya yang ada di Atlantic Dreamland. Jadi anda bisa bersantai melepas lelah dan gerah dengan bermain air di wahana waterpark Atalntic Dreamland Salatiga tersebut.

Mini Coaster Atlantic Dreamland Salatiga
Circular Track dan Mini Coaster juga merupakan wahana yang cukup menarik yang layak anda coba. Meski tidak setingi / sebesar dan juga tidak se-ekstrim wahana Roller Coaster (Halilintar) dan juga Kora-Kora yang ada di Dufan, namun untuk anak-anak rasanya wahana tersebut sudah cukup akan membuat mereka senang sekaligus tegang. Biar tidak penasaran, ada baiknya anda sempatkan untuk mampir ke Atlantic Dreamland Salatiga dan mencoba berbagai wahana yang ada.

Demikian informasi mengenai salah satu obyek wisata di Salatiga yang dapat kami sampaikan kali ini, semoga bermanfaat bagi anda, terutama yang saat ini mungkin sedang mencari-cari informasi atau referensi tempat wisata di Salatiga yang cukup menarik. Masih ada tempat-tempat lainnya yang menarik utuk dikunjungi di Kota Salatiga dan sekitarnya, namun pada kesempatan kali ini, Atlantic Dreamland Salatiga yang menjadi pilihan untuk kami ulas. Kedepan kami usahakan untuk mengulas tempat wisata di Salatiga lainnnya yang menarik dan tentunya tempat-tempat wisata menarik lainnya di Indonesia.
      8.      Kolam Renang Kalitaman

Wisata keluarga yang ada di Salatiga selanjutnya adalah Kolam Renang Kalitaman. Kolam renang yang satu ini dikenal juga dengan nama Kolam Renang Kali Gedong. Banyak keluarga yang memilih obyek wisata satu ini untuk mengisi liburan atau saat akhir pekan. Kolam renang ini adalah yang paling tua di Salatiga.
Sayangnya lokasi ini masih belum mempunyai fasilitas lengkap, jadi cuma kolam renang yang ada di tempat ini, belum dikembangkan. Tetapi fasilitas dilengkapi seperti kolam renang untuk dewasa, kolam renang untuk anak-anak, ruang ganti, ruang bilas, papan loncat indah, ruang tunggu dan kantin. Yang menarik lagi kolam ini pernah dijadikan salah satu arena kejuaraan Pekan Olahraga Nasional pada tahun 1948.

9.      Obyek Wisata Candi Gedong Songo Semarang

Candi Gedong Songo merupakan tempat wisata yang terletak di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Gedong Songo menjadi salah satu tempat wisata yang sangat ramai dikunjungi para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. Sesuai dengan namanya, Gedong Songo yang berarti terdapat 9 bangunan candi yang tersebar di komplek kawasan wisata alam yang begitu luas dan mempesona.
Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran bagian selatan dengan ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut sehingga suhu udara di kawasan wisata ini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C). Suasana sejuk hawa pegunungan serta terbebas dari polusi udara akan menjadikan pengelaman tersendiri bagi para pengunjung yang suka akan keindahan alam.
Disamping Candi Gedong Songo merupakan tempat wisata alam juga menjadi salah satu tempat wisata sejarah di kabupaten Semarang yang wajib dikunjungi ketika Anda sedang berlibur ataupun jalan-jalan di kawasan wisata bandungan.
Lokasi antara candi satu dengan candi yang lainnya tidak berdekatan sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk menempuh jarak ratusan meter agar bisa melihat keseluruhan candi-candi yang ada. Namun jangan khawatir, meskipun nafas harus terengah-engah akan mudah terobati dengan udara segar bahkan keindahan alam yang terkadang bisa melihat secara dekat kabut dingin yang turun dari atas gunung.
Di komplek wisata Candi ini juga terdapat tempat untuk istirahat sambil menyiram bahkan mandi dengan air hangat. Tepatnya di antara candi gedung 3 dan candi gedung 4, terdapat sebuah kepunden gunung dengan sumber air panas yang mengadung kadar belerang cukup tinggi. Sekedar informasi, bahwa dengan menyiram atau mandi dengan air hangat yang mengandung belerang ini bisa mengobati penyakit gatal-gatal maupun penyakit kulit lainnya.

Sejarah Candi Gedong Songo Semarang

Candi gedong songo ditemukan pertama kali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1740 M. Dan pada saat itu Raffles menemukan sebanyak 7 buah bangunan candi sehingga dia menamainya dengan Candi Gedong Pitu, arti kata “pitu” dalam bahasa Indonesia adalah tujuh.
Penyebutan Candi Gedong Pitu bertahan lama hingga seribu tahunan lebih. Dan pada tahun 1908 – 1911 seorang arkeolog dari belanda Van Stein Callenfels kembali melakukan penelitian lagi di komplek candi Gedong Pitu. Dalam kurun waktu 3 tahunan Callenfels menemukan lagi 2 candi lainnya yang bertempat tidak jauh dari candi-candi yang sebelumnya telah ditemukan Raffles sehingga total kesemuaan candi yang ditemukan menjadi 9 buah. Dengan ditemukannya 2 candi yang lain ini maka nama Candi Gedong Pitu berubah menjadi Candi Gedong Songo.
Pemugaran Candi Gedong I dan Candi Gedong II dilakukan pada tahun 1928 – 1929. Sedangkan pemerintah Indonesia pada tahun 1972 – 1982 melakukan pemugaran total terhadap bangunan Candi Gedong Songo. Bahkan pemugaran area wisata tersebut dilakukan sampai saat ini sehingga semakin terlihat indah dan rapi namun tanpa merubah struktur bangunan-bangunan candi yang ada.
Menurut penelitian bahwa Candi Gedong Songo merupakan bangunan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).

Jarak tempuh Candi Gedong Songo

Untuk menuju area wisata Candi Gedong Songo dibutuhkan perjalanan sekitar 40 menit dari pusat keramaian Kota Ambarawa dengan perjalanan yang didominasi dengan tanjakan serta kemiringan yang sangat tajam. Lokasi candi ini juga dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 10 menit dari obyek wisata New Bandungan Indah dengan kondisi jalan ketika tidak menemukan kemacetan.
Dan dibawah ini adalah daftar jarak tempuh untuk menuju Candi Gedong Songo.
  • Candi Gedong Songo – Kota Semarang : 45 KM
  • Candi Gedong Songo – Kota Ungaran : 25 KM
  • Candi Gedong Songo – Kota Ambarawa : 15 KM

Rute menuju Candi Gedong Songo

Rute untuk menuju kawasan wisata Candi Gedong Songo bisa di capai dari arah manapun, baik dari arah Kendal, Semarang, Solo maupun Jogja.
Rute menuju Candi Gedong Songo dari arah Kendal, Jakarta, Pekalongan, Batang dan sekitarnya bisa melalui dari dua arah. Yang pertama bisa memilih melalui jalur pertigaan Kaliwungu Kendal menuju ke Sumowono, setelah sampai pertigaan lampu merah Boja Kendal pilih jalur kiri, beberapa meter kedepan ada perempatan jalan sebelum jembatan bisa ambil jalur kanan yang menuju Sumowono. Setelah sampai di Pasar Sumowono ada pertigaan langsung saja jalan lurus karena jalur ke kanan adalah jalur menuju ke Kaloran Temanggung. Setelah berjalan lurus sampai menemukan POM Bensin Palbapang, Sumowono ada pertigaan silahkan ambil jalur kiri dan lurus sampai menemukan kawasan wisata Candi Gedong Songo.
Kedua bisa memilih jalur melalui Semarang Kota, ikuti jalan menuju Solo maupun Jogja, sesampainya di POM Bensin Lemah Abang ada pertigaan bisa ambil jalur kanan untuk menuju Bandungan. Karena jalan raya Lemah abang diberi pembatas dibagian tengah maka untuk ambil jalur ke kanan bisa terus lurus beberapa meter lalu putar balik dan kemudian belok ke kiri untuk masuk ke jalur Bandungan. Setelah sampai di pertigaan bandungan ambil jalur kanan untuk beberapa meter sampai menemukan pertigaan lagi lalu ambil jalur ke kiri dan lurus sampai POM Bensin Palbapang Sumowono ada pertigaan silahkan ambil jalur kanan dan lurus sampai menemukan kawasan wisata Candi Gedong Songo.

Rute menuju Candi Gedong Songo dari arah Magelang, Yogyakarta atau arah Jogja.

Dari Jogja ikuti jalur menuju Semarang. Sesampainya di Ambarawa ada pertigaan yang jaraknya tidak jauh dari Wisata Palagan Ambarawa. Di pertigaan ini (orang sekitar sering menyebut pertigaan dengan nama paoline) juga menjadi tempat mangkal angkot menuju ke Bandungan, maka ambillah jalur ke kiri dan lurus terus sampai menemukan pertigaan Bandungan ambil jalur ke kiri dan terus lurus sampai POM Bensin Palbapang Sumowono ada pertigaan silahkan ambil jalur kanan dan lurus sampai menemukan kawasan wisata Candi Gedong Songo.

Rute menuju Candi Gedong Songo dari arah Solo

Utuk menuju Candi Gedong Songo dari arah Solo bisa mengikuti jalur menuju Semarang. Sesampainya di terminal Bawen ada pertigaan maka plih jalur ke kiri untuk menuju kota Ambarawa. Sesampainya di Ambarawa ada pertigaan yang jaraknya tidak jauh dari Pasar Ambarawa. Di pertigaan ini (orang sekitar sering menyebut pertigaan dengan nama paoline) juga menjadi tempat mangkal angkot menuju ke Bandungan, maka ambillah jalur ke kanan dan lurus terus sampai menemukan pertigaan Bandungan ambil jalur ke kiri dan terus lurus sampai POM Bensin Palbapang Sumowono ada pertigaan silahkan ambil jalur kanan dan lurus sampai menemukan kawasan wisata Candi Gedong Songo.

Harga tiket masuk Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang

Harga tiket masuk Obyek Wisata Candi Gedong Songo bagi or
ang dewasa/5 tahun ke atas pada hari biasa adalah Rp. 6000,- untuk wisatawan lokal dan Rp. 50.000,- bagi wisatawan asing.



Selain mengelilingi area wisata candi dengan berjalan kaki, pengunjung juga bisa menggunakan jasa naik kuda.
Berikut adalah harga paket wisata kuda Candi Gedong Songo.

  • Wisata Desa Rp 25.000 (Wisman Rp 35.000)
  • Ke Air Panas Rp 60.000 (Wisman Rp 70.000)
  • Ke Candi II Rp 40.000 (Wisman Rp 50.000)
  • Paket candi Songo Rp 70.000 (Wisman Rp 90.000)
Paket wisata kuda dan peta Candi Gedong Songo selengkapnya bisa lihat gambar dibawah ini.

10.  Agrowisata Salib Putih Salatiga


Salatiga – Agrowisata Salib Putih merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di kaki Gunung Merbabu sekitar 4 Km, atau sekitar 15 menit dari kota Salatiga menuju obyek wisata Kopeng. Agro Wisata Salib Putih Salatiga ini biasa digunakan untuk rekoleksi/retreat, pelatihan, outbond, maupun berbagai acara seminar.
Kawasan ini meliputi perkebunan cengkeh, kopi, kapuk randu diintegrasikan dengan peternakan sapi perah. Di kompleks ini juga terdapat beberapa kegiatan sosial yaitu Panti Asuhan, Panti Wredha dan Panti Karya. Untuk menunjang wisata terdapat pula Pondok Remaja Salib Putih serta Camping Ground Salib Putih.
Nama Salib Putih merupakan nama desa yang berada di sekitar tempat Wisata Agro yang terkenal karena kesejukan, keasrian dan pemandangan yang indah. Dari sini, pengunjung juga bisa menyaksikan pemandangan Rawa Pening dan Kota Salatiga yang terlihat dengan jelas menghampar di kejauhan yang tentunya akan menyegarkan dan memanjakan indera penglihatan para wisatawan. Agrowisata Salib Putih Salatiga menyediakan sekitar 50 kamar penginapan dengan desain modern untuk memanjakan para pengunjung dan supaya para wisatawan tetap merasa nyaman.
Tempat ini sangat cocok untuk retreat, seminar, rapat, reuni keluarga atau sekolah, acara wedding, ulang tahun, BBQ dan lain-lain. Dengan luas area sekitar 5 hektar untuk penginapan dan camping ground, atau juga untuk kegiatan hiking dan outbond.

      11.  Pemandian Alam Muncul

Lokasi Pemandian Muncul apabila ditempuh dari Kota Ambarawa jaraknya kurang lebih 8 km. Ini adalah pemandian alami dengan sumber air yang berasal dari dasar kolam. Lebar pemandian 20×40 meter dan terdapat ikan-ikan kecil di pemandian berenang bebas, jadi suasana alamnya lebih kental. Fasilitas yang ada di lokasi ini adalah area parkir yang luas, kios souvenir serta oleh-oleh.
Pemandian air alam Muncul dikelola oleh pemerintah daerah kabupaten Semarang. Salah satu wisata Jawa Tengah ini berada di Dusun Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan banyak sekali pengunjung yang berdatangan ke tempat wisata ini.
          12.  Mata Air Senjoyo

Sumber mata air ini letaknya di Kabupaten Semarang dan dekat dengan Salatiga. Di sini pengunjung dapat bermain air dan seru sekali. Lokasi ini lebih ramai pada sore hari dan dapat puas mandi di Mata Air Senjoyo. Mata Air Senjoyo adalah mata air yang terletak di Salatiga.
Daerah wisata mata air ini meliputi lereng Timur Gunung Merbabu, yang merupakan daerah resapan porus dengan luas skitar 40 km2, yang menyimpan air hujan selama musim hujan dan dikeluarkan di Mata Air Senjoyo yang memiliki keindahan mata air yang jernih sehingga menjadi daya tarik tersendiri di tempat wisata ini dan tidak pernah sepi dengan pengunjung yang berdatangan ke tempat wisata ini.  
       13.  Air Terjun Umbul Songo

Air terjun ini lokasinya di Kopeng dan termasuk masih alami, sepi kunjungan karena letak yang agak jauh dan sulit dijangkau. Air Terjun Umbul Songo dikelilingi oleh pepohonan nan hijau dengan udara yang sejuk. Tinggi dari air terjun ini sekitar 15 meter dan lokasinya mempunyai ketinggian 1.450 meter di atas permukaan air laut yang juga merupakan air terjun di indonesia.
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mencapai obyek wisata yang satu ini. Antara lain adalah menggunakan kuda. Anda dapat menyewa kudanya. Pokoknya sesampai di lokasi, anda akan merasa puas dan rileks. Ditemani oleh hawa sejuk segar, anda dapat puas bersantai dan main di sekitar air terjun.

14.  Kampoeng Kopi Banaran 

Kawasan KAMPOENG KOPI BANARAN merupakan salah satu Wisata Agro yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), yang terletak di Areal Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan tepatnya Jl. Raya Semarang – Solo Km. 35 dengan ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara sejuk antara 23ºC – 27ºC.
Fasilitas utama Kampoeng Kopi Banaran berupa bangunan untuk menikmati sedapnya kopi “Banaran Coffee” juga dibangun arena bermain anak – anak, Corporate Gathering, Coffee Walk, Out Bound Games, Kolam Renang, Gasebo, lapangan tenis, Taman Buah, Gedung Pertemuan, Flying Fox, Mushola, Meeting Room, Griya Robusta, Family Gathering, serta Jelajah Kebun dengan ATV.

Aneka Wisata unggulan di Kampoeng Kopi Banaran antara lain:
Flying Fox, meluncur bagaikan rubah dengan ketinggian 50 meter dan panjang 145 meter. Kereta Wisata, dengan mengelilingi hamparan kebun kopi diselingi Pemandangan Rawa Pening yang dilatarbelakangi gugusan Gunung. Kolam Renang, dengan 3 tipe kedalaman, masing-masing 30 cm, 50 cm, dan 150 cm. 

Nikmati kesegaran dan keakraban keluarga. Taman dan Gazebo, merupakan tempat beristirahat dan bercengkrama dengan teman, kerabat, serta keluarga. Dilengkapi dengan sarana bermain untuk anak-anak. 

Coffee House, berupa resto yang menyajikan aneka makanan dan minuman segar. Disajikan panas maupun dingin dengan citarasa yang menggugah selera. Camping Ground, berupa hamparan rumput hijau nan sejuk seluas 1 Hectare dilengkapi sarana penerangan untuk lokasi camping. Griya Robusta, berupa gedung pertemuan berkapasitas 750 orang. Dilengkapi dengan AC dan ruang yang lapang untuk berbagai acara